Kurang lebih dua
bulan lamanya ibu terbaring sakit, dua bulan itu pula bapak mengurusi kami.
Bapakku memang suami yang luar biasa. Ia begitu sabar dalam merawat kami anak-anaknya
dan istrinya yang terbaring sakit. Badan ibu sekarang terlihat kurus sekali,
perutnya yang dulu sedikit buncit sekarang sudah kempis. Sekarang ibu sudah
sembuh dan bisa kembali mengurusi kami. Keadaan pun kembali seperti biasanya.
Belakangan aku tahu bahwa janin yang keguguran itu telah sebesar jempol orang
dewasa dan berjenis kelamin laki-laki. Seandainya hidup mungkin saat aku
menulis kisah ini umurnya sudah 20 tahunan lebih.
Ibu pernah
cerita kepadaku, saat ku masih bayi katanya dia pernah jatuh di tangga pasar
ikan yang ada di pinggir sungai Peusangan Kota Takengon. Waktu itu ibu tengah
menggendongku di tangga pasar itu, ia hendak membeli ikan untuk dimasak. Namun
tiba-tiba ia jatuh terpeleset. Pinggang ibu rasanya sakit sekali. Katanya masih
sering terasa hingga aku umur 6 tahun. Mungkin itu juga yang menyebabkan ibu
keguguran. Ibu juga sempat cerita sebelum berangkat ke Bu Reduk itu, ia
merasakan pinggangnya sakit. Kasihan sekali ibu. Aku jadi merasa bersalah
karena telah meninggalkan sakit dipinggang ibu selama bertahun-tahun akibat
menggendongku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar