Jumat, 24 Januari 2014

The Meaning of My Name

Apa sih hubungannya foto ini sama saya??? Begini ceritanya, simak baik-baik pemirsa.
Bapak (baris kedua dr bwh, org ke 6 dr kiri) saat mengikuti training di Taiwan
Seperti yang orang ketahui nama lengkap saya adalah Siti Amaranthi Andam. Entah berapa kali orang bertanya apa arti nama saya, saya pun sulit menjelaskannya sangking banyaknya makna dan arti dibaliknya.

Jauh sebelum saya bisa ke luar negeri (kapan ya???) nama saya sudah keliling dulu melintasi beberapa negara dengan pesawat udara, keren kan? Saat ibu baru mengandung saya, bapak dengan tega meninggalkannya. Bapak lebih memilih mengikuti training pertanian di Taiwan selama setahun lamanya. Sehingga saat saya lahir bapak tak mendampinginya. Nama saya pun dikirim melalui jasa pos. Tahu-tahu saat bapak pulang ke Indonesia, saya sudah berusia 2 bulan. Mungkin karena inilah nama saya berbau-bau pertanian. ‘Siti’ berasal dari bahasa Jawa yang berarti tanah. ‘Amaranthi’ berasal dari bahasa latin ‘Amaranthus’ yang merupakan nama ilmiah dari bayam. ‘Amaranthus’ sendiri berarti keabadian. ‘Andam’ berasal dari kata ‘Andaman’ yang merupakan nama sebuah pulau di utara Aceh (hehe, bapak kan dulu guru di Aceh). ‘Andaman’ sendiri berarti tanam. Jadi, Siti Amaranthi Andam bisa berarti bayam yang tanam di tanah. Mungkin bapak ingin agar saya tumbuh subur seperti bayam yang hijau, bisa jadi kaya popeye, tapi kenyataannya saya kurus kecil. haha.... Oh tapi jangan salah, otak saya sedikit cemerlang, ya lumayan subur lah. Makannya jangan heran kalau sejak kecil saya sangat suka makan bayam. Selama mengandung saya, ibu mungkin sering memikirkan beliau sehingga pola pikir saya pun lebih mirip dengan bapak saya. 

Jumat, 10 Januari 2014

Terima Kasih untuk Tesisku

Tesisku (Andam, 2014)
Alhamdulillahirabbil a’lamiinn... Puji syukur aku panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul Populasi Lalat Musca domestica, Kuantitas Sampah, dan Perilaku Siswa di SMA Negeri 1 dan 2 Cilacap dapat diselesaikan dengan baik.
Karya kecil ini aku persembahkan kepada Almarhum Ayahanda Mukodam yang telah memotivasiku untuk menempuh pendidikan di Magister Ilmu Lingkungan UNSOED, Ibunda Siti Khotijah yang selalu membimbing dan mendo’akanku, Kakakku Putri Paramadina yang telah memotivasiku, Adikku Patria Annisa yang selalu menghiburku; dan semua orang yang berarti dalam hidupku.
Aku menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, aku menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat: Dr. rer. nat. Imam Widhiono M.Z., M.S. dan Dr. rer. nat. Moh. Husein Sastranegara, M.Si. selaku Dosen Pembimbingku yang telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi; Drs. Edi Basuki, Ph.D., Dr. Dwi Nugroho Wibowo, M.S., Dr. drg. A. Haris Budi Widodo, M.Kes., A.P., S.IP., dan Dr. Rawuh Edi Priyono, M.S. selaku Dosen Penelaah yang telah banyak menelaah dan memberikan pengarahan; Ketua Program Studi Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Jenderal Soedirman yang telah banyak memberikan ijin; Kepala SMAN 1 dan 2 Cilacap yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian; Segenap Guru, Karyawan, dan Siswa SMAN 1 dan 2 Cilacap yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian; BPKLN Kemendiknas yang telah membiayaiku selama menempuh pendidikan magister, termasuk biaya penelitian; Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St. atas motivasinya; teman-teman alumni kelas    I-mhere Pendidikan Biologi UNNES angkatan tahun 2007 yang saling memberi motivasi dan semangat.
Terima kasih yang sebanyak-banyaknya juga aku sampaikan kepada Enk Minuscula dan Ayu Mouri yang telah mau membantu, memberi semangat, dan mendengar keluh kesahku; Neng Icha yang telah meminjamkan buku dan membantu sampling; Teh Icha, Bung Aris, Mas Bani, dan Mas Capcay yang sudah membantuku sampling; Mas Bro Alam yang sudah membantuku mengurus surat-surat dan mengajariku beberapa program untuk analisis data; Hani yang telah membantuku membuat peta; Mas Yogi yang telah mengantarku survai; Mas Usdi yang telah mengantarku survai untuk yang pertama kalinya dan membantu mengurus perizinan penelitian; dan teman-teman Mahasiswa Beasiswa Unggulan Magister Ilmu Lingkungan SKS 2011/2012 lainnya yang telah banyak membantu dan selalu memberiku motivasi; serta semua staff pengelola MIL Unsoed Mas Heri dan Mas Luqman yang telah membantu dalam kelancaran administrasi.

Semua pihak yang yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik moriil maupun materiil demi terselesaikannya tesis. Semoga Allah berkenan memberikan balasan yang sebaik-baiknya dan berlimpah rahmat. Semoga tesis bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi bahan kajian dalam bidang ilmu yang terkait. Amiin.

Minggu, 05 Januari 2014

Watching Film

Besides reading, writing, and travelling, my hobi is watching film. Saya suka nonton berbagai jenis film, mulai dari film produksi dalam negeri alias Indonesia punya sampai luar negeri, seperti Hollywood, Indiahe, China, Thailand, Korea, dan film dari negara lainnya. Namun saya kurang suka film yang bergenre animasi, kartun, kekerasan, dan horor karena saya lebih suka dunia yang nyata seperti film Indonesia yang menurut saya kehidupannya lebih realistis karena ada di sekitar kita. Saya juga tidak terlalu suka drama series Korea seperti yang disukai oleh banyak orang karena akan membuat pemirsanya ketagihan dan butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan satu jalan cerita dalam sebuah film, ya saya tidak suka yang bertele-tele. Oh ya, meski saya suka menonton film, namun saya baru 2 kali ke bioskop karena kocek saya yang terbatas. Saya masih menganut budaya copy-paste film dari teman-teman saya. Hehe...
Lebih dari 100 film telah saya tonton.  Dari sekian banyak film tersebut, beberapa yang menarik adalah Sanctum, Rush, 3 Idiots, Taare Zamen, 99 Cahaya di Langit Eropa, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Helen Keller, Front of Class, I'm Not Stupid, Fast and Furious, City of Ember, We are Family, Serdadu Kumbang, Tanda Tanya, Habibi-Ainun, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, Bidadari, 5 cm, Nim's Island, I'm Not Teroris, Laura and Marsha, dll.
Selain menghibur, film yang saya tonton juga bisa memberikan hikmah bagi saya, menambah pengetahuan, bisa melihat dunia luar dan memotivasi saya untuk bisa kesana. Selamat menonton ~_~

Rabu, 01 Januari 2014

Prambanan Temple

Beside Borobudur as Buddha temple, Indonesia is also have Hindu temple that is Prambanan temple. This temple also interasting as Borobudur temple. Prambanan temple is one of inheritance sites of UNESCO and one of the most beautiful temple in South East of Asia. One week ago, exactly Desember, 25th 2013 i have an oppurtunity to visit this temple with my friend Fefri.
Prambanan temple (Andam, 2013)

Relief of Prambanan temple (Andam, 2013)

The location of Prambanan temple is in border of Yogyakarta province and Central Java Province, exactly in Prambanan subdistrict, Sleman Yogyakarta and Prambanan subdistrict, Klaten Central Java. Its was about 30 minutes driver from Yogyakarta.
Same with Borobudur, to enter the area of Prambanan temple you also wear Batik Fabric. Don’t worry, the official have prepare many batik fabric for you. It is sign if Batik is tradisional art original from Indonesia.

The biggest temple of Prambanan (Andam, 2013)

The other name of Prambanan temple is Rara Jonggrang temple. I was excited when saw this temple. Wow its very great. The temple is very big and high. The environment around it is also beautiful, the green grass, and many flowers. Arsitecture of this temple is slender and high. The biggest temple is about 47 meter, in the midle around the other temple. The other temple is smaller. Prambanan temple is built up by Rakai Pikatan, the Raja of Mataran Kingdom. He have built this temple from stone as equal Borobudur temple. One different among Prambanan temple (Hindu temple) and Borobudur (Buddha temple) that is Prambanan have space aboard the temple but the Borobudur doesn’t have. 

Yogya Again

Sepekan yang lalu, tepatnya tanggal 25 Desember 2013 saya berkesempatan mengunjungi Yogya kembali. Kali ini saya berkunjung ke teman lama saya Fefri, teman saya dari MTsN dan SMA. Ia tahu betul hobi saya yang suka jalan-jalan. Selama 2 hari di Yogya dia pun menjadi guide saya. Tempat utama yang ingin saya kunjungi adalah Candi Prambanan.
Di Komplek Candi Prambanan (Andam, 2013)
Saya merasa takjub begitu melihat Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang. Kompleks candi ini terletak di Kecamatan Prambanan, Sleman dan Kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta. Candi yang termasuk salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Selain mengunjungi Candi Prambanan, Fefri pun mengajak saya mengunjungi beberapa tempat menarik lainnya di Yogyakarta, seperti pusat oleh-oleh dan souvenir di Kawasan Jalan Malioboro dan Pasar Bringharjo. Saya pun tidak lupa untuk berbelanja buku di Shopping Center yang menjual berbagai jenis buku dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 5.000,00 sampai ratusan ribu.
Bersama Fayas dan Fefri di Shopping Center (Andam, 2013)
Fefri juga mengajak saya mengunjungi Kampus UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga dan UGM (Universitas Gadjah Mada). Selain bangunan kampusnya, masjid di kedua kampus ini juga tidak kalah menarik. Saya pun tidak lupa untuk mengabadikan gambarnya dengan kamera yang saya bawa.

Masjid UIN Sunan Kalijaga (Andam, 2013)
Masjid Kampus UGM (Andam, 2013)
Oh ya, satu tempat menarik lagi dari Yogya adalah Tugu Yogya. Bentuk tugu ini sangat sederhana tapi penuh makna. Tugu ini sering keluar di film-film dan sangat menarik untuk menjadi objek bagi yang suka fotografer. Tapi hati-hati ya, letaknya yang persis di perempatan jalan membuat banyak kendaraan yang lalu lalang, jika tidak maka kita bisa tertabrak. 

Tugu Yogya (Andam, 2013)