Sabtu, 30 November 2013

Persembahan Terakhir

          Senang bisa bergabung dengan Ganesha Operation (GO) Purwokerto dan merupakan hal yang sulit bagi saya untuk melangkahkan kaki dari tempat ini. Kurang lebih 1 tahun 7 bulan lamanya saya bergabung di GO. Hari ini sabtu, 30 November 2013 adalah hari terakhir saya bergabung dengan GO. Berat bagi saya ketika harus berpamitan kepada para pengajar, CS, dan OPS, serta para siswa yang malam ini berada di GO. Sulit bagi saya untuk menolak ketika kalian minta TST, namun saya bukan seorang PHP sehingga dengan terus terang saya menolak “Maaf saya tak bisa, mungkin sama Bu DD saja”. Saya tak bilang kalau saya akan keluar. Alhamdulillah selama seminggu ini juga saya diberi kesempatan untuk mengajar banyak kelas. Waktu yang tersisa seminggu ini saya manfaatkan juga untuk berpamitan saat diakhir KBM. Saya hanya bilang “Mungkin ini adalah pertemuan terakhir dengan saya karena minggu ini adalah KBM terakhir di semester ini. Saya berharap kalian mendapatkan nilai yang bagus dalam UAS. Saya mohon maaf apabila selama mengajar saya pernah melakukan kesalahan.” Ya saya tak mengatakan kalau saya akan keluar dari GO karena saya tak ingin membuat mereka sedih atau pun khawatir saya tak bisa memberi mereka TST biologi. Ya kalian harus berjuang untuk ujian akhir semester dan saya juga sedang berjuang untuk ujian tesis saya. 

Kemaren, Jum’at, 29 November 2013 juga merupakan suatu kehormatan bagi saya karena sudah diberikan kepercayaan untuk TPM (microteaching) di depan para pengajar seusai rapat pengajar. Persembahan terakhir saya di hadapan para pengajar.
Di tempat ini, di GO Purwokerto adalah awal saya belajar menjadi seorang guru. Materi yang saya dapat memang tak seberapa tapi banyak hal lain yang saya dapatkan di sini. Go juga tempat saya menghilangkan masalah. Ketika saya mengajar dan melihat siswa-siswa, semua beban dan masalah saya rasanya hilang. GO telah banyak membantu saya. Dari sinilah beberapa skill saya berkembang. Guru harus multitalent.
1.      Pertama, guru itu seorang pendidik. Saya selalu berusaha untuk tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi bagaimana caranya agar juga mendidik. Hal itu sangat menyulitkan bagi saya dan saya lebih banyak bersabar dalam menghadapi siswa-siswa, terutama kelas 7, 8, dan 9. Saya memaklumi itu. Setiap anak pasti punya cara belajar masing-masing. Ada yang memperhatikan tapi juga tidak sedikit juga yang ribut. saya mengingatkan yang ribut itu, ketika sudah diperingatkan namun tetap ribut saya akan membiarkan mereka, fokus saja sama yang sedikit yang benar-benar memperhatikan. saya beranggapan mungkin ribut adalah cara mereka belajar. Toh, ketika kuis tidak sedikit dari mereka yang ribut itu bisa mengerjakan soal.
2.  Penghafal hebat. Menurut saya, guru juga seorang penghafal hebat. Saya harus bisa mengingat dan menghafal materi-materi yang harus saya ajarkan kepada siswa dan saya yakin pengajar yang lain juga demikian. Guru juga manusia yang terkadang lupa, jadi harap maklum ya kalau guru lupa materi. Daya tampung otak kami juga terbatas.
3.      Manajer. Sebagi guru, saya harus bisa mengatur kelas dan mengefisienkan waktu. Apa yang harus saya sampaikan setiap pertemuannya, jangan sampai ada materi yang terlewatkan.
4.  Organisatoris. Secara tidak langsung saya juga belajar organisasi di GO. Ya saya adalah anggota pengajar dan harus terorganisir dengan pengajar lain, bagian akademik, marketing, maupun umum. Saya juga harus patuh pada sistem yang ada.
5.     Promotor. Di manapun kita berada kita pasti berusaha membawa nama baik GO. Yang nyata adalah ketika pengajar harus mempromosikan GO ketika jam KBM maupun try out ekstern.
“Bergabunglah dengan GO. Banyak fasilitas yang ditawarkan. Tempatnya strategis, mudah dijangkau. Gedungnya warna oranye. Kalau kalian les di GO, kalian akan mendapatkan buku koding yang 1/3 nya kosong, bisa buat nulis, jadi kalau les ga bawa buku tulis ga masalah. Selain jam KBM kalian juga bisa TST, yaitu jam tambahan ketika ada PR/mau ulangan. Kalian juga akan mendapatkan GO card seperti kartu pelajar. Kalau lagi liburan di luar kota kalian juga bisa TST disana.” dan bla... bla... bla... Kata-kata yang sering saya ucapkan ketika promosi. Haha.... belajar jadi salesgirl =D
6.    Narator dan penceramah. Nah ini dia, guru itu harus banyak ngomong alias ceramah dan bagaimana caranya agar yang diomongkan itu tidak ngalor-ngidul sehingga harus dibuat narasi (jalan cerita) yang runtut layaknya pendongeng. Materi yang runtut saja kadang siswa masih bingung apa lagi kalau tidak runtut, siswanya malah mubeng-mubeng. Mudeng apa mubeng???
7.    Komedian. Aduh, untuk yang satu ini saya masih harus belajar lebih. Saya yang sedikit kalem (ngalem sendiri) harus bisa menghibur siswa agar KBMnya ga garing. Saya kurang bisa membuat mereka tertawa jadi saya lebih sering cerita, meskipun terkadang masih krik... krik.. krik...
8.   Psikolog. Banyak siswa yang saya hadapi setiap hari dan saya pun berusaha memahami karakter mereka. Ya saya juga belajar jadi psikolog.
9.      Motivator. Untuk memotivasi siswa saya tidak menggunakan kata-kata mutiara seperti yang selalu terdengar di speaker tiap kelas. Saya lebih suka menceritakan pengalaman hidup saya untuk memotivasi mereka karena menurut saya itu lebih nyata daripada hanya sekedar kata-kata mutiara.
10.  Teman yang baik. Pengajar GO adalah pengajar yang gaul, masih muda-muda. Perbedaan umur saya dengan siswa bisa dibilang cukup jauh. Namun itu bukan penghalang bagi saya untuk menjadi teman mereka. Memposisikan sebagai teman juga cara yang ampuh dalam belajar.
Saya sadar, masih banyak hal yang perlu saya tingkatkan. Sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan sesama tentor dan siswa-siswa yang telah memberi saya banyak pelajaran dan pengalaman yang begitu berharga. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar