Jumat, 12 Juli 2013

Kurindu Suaramu



Bulan puasa tlah datang, namun tidak bagi Bapakku. Bapak orang yang selalu penuh puasanya, bulan ini tak bisa puasa akibat sakit yang dideritanya. Tak hanya itu, bulan ini pun aku tak dapat mendengar suaranya mengimami sholat dan memberi kultum. Bapak, seorang imam masjid kini hanya bisa terbaring lemah. Ketika sholat tarawih pertama, yang ku ingat hanya Bapak. Bacaan Qur’an yang dilantunkannya ketika mengimami sholat terus terngiang-ngiang. Beliaulah imam pertama yang kukenal. Tak hanya imam bagi keluarga, tapi juga bagi para jamaah dimana kami tinggal. Bahkan dulu waktu di Aceh, saat bulan puasa Bapak menjadi imam penuh selama sebulan. Bacaannya begitu indah, membuat sholat terasa tenang. Sekarang, jangankan menjadi imam buat orang lain, menjadi imam untuk dirinya sendiri pun beliau mengalami kesulitan.
Sebenarnya ku tak tega melihatnya. Ingin rasanya kumenangis, namun kumencoba untuk tegar. Kalau aku sedih, bagaimana dengan adikku yang baru mau masuk SMA, yang masih butuh banyak bimbingan, bagaimana dengan Bapak yang sedang sakit, Bapak pasti juga akan sedih. Bapak dan Ibu sering berpesan, tunjukkan yang baik-baik kepada orang, tunjukkan kalau hidupmu senang agar orang lain juga senang, buatlah hidup itu tanpa beban, mencoba ikhlas untuk setiap yang terjadi.
Ya,,,,, mungkin keluarga kami sedang di coba, mungkin juga Allah sedang membersihkan dosa-dosa Bapak. Semoga Bapak cepat sembuh.. Aamiinnn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar