Hidup itu bisa saja berubah, takdir Allah siapa yang tahu. Aku
yang dulu tak suka menulis sekarang malah rajin menulis. Aku yang dulu suka
nyanyi, sekarang malah tidak terlalu suka dengerin musik, aku yang waktu SD dan
MTs jago matematika, eh waktu SMA lemah banget di matematika, aku yang waktu
SMA pernah dimarahin guru Biologi 2 kali sampai pernah dikeluarin dari kelas eh
malah kuliah di Jurusan Biologi. Aku yang kuliah sering pake rok adalah mantan
pesilat dan atlet tenis meja waktu MTs. Haduh... haduh... kalau dipikir-pikir
aneh juga ya, tapi itulah hidup, itulah realitanya.
Kalau dipikir-pikir mungkin sebenarnya aku ini multitalenta juga
ya, meski ga pernah total alias kemampuanku standar-standar aja. Kalau dirunut
dari TK ya, aku itu dulu ketua genk, satu kelompokku cowok semua. Main juga
sama anak cowok. Dilanjut SD, bukan ketua kelas tapi suka merajai kelas. Banyak
guru yang lebih percaya sama aku dibanding ketua kelasnya. Selalu dapat
rangking 1 di kelas. Kalau hafal-hafalan selalu the best, sering dapat hadiah jewerin teman-teman sekelas. Bahkan
aku bisa pelajaran kakakku yang usianya 2 tahun lebih tua dariku. Waktu kelas 4
pernah terpilih jadi juru bicara lomba cerdas cermat, padahal itu lomba buat
anak kelas 5. Sering juga berantem sama anak cowok, bahkan pernah sama kakak
kelas. Di tempat ngaji juga ga jauh beda. Aku sering memenangkan lomba yang aku
ikuti di pengajian, bahkan pernah sampai ke tingkat Provinsi. Dalam ujian
kelulusan pengajian IQRA aku meraih nilai tertinggi di TPA ku, padahal waktu
itu aku santri yang paling muda. Aku pun ikut wisuda angkatan pertama. Setelah
wisuda TPA aku pun masuk kelas yang lebih tinggi, kelas TQA (Ta’limul Qur’an
Lil Aulad). Di kelas ini aku juga menjadi santri yang terbaik.
Kelas 5 SD aku pindah dari Aceh ke Jawa. Di SD ku yang baru, aku
pun jadi juara kelas kembali. Dalam lomba cerdas cermat, aku pun jadi juru
bicara lagi. Aku juga terpilih menjadi salah satu peserta kemah pramuka tingkat
Kecamatan Pemalang. Dalam kemah ini aku pun ikut lomba gambar. Gambarku menjadi
yang terbaik di antara para peserta, aku pun mendapat nilai yang tertinggi.
Lulus SD aku masuk MTsN. Semester 1 di kelas 1 aku cuma berhasil
meraih juara umum yang ke-2. Namun, semester-semester berikutnya aku selalu menjadi
juara umum yang pertama dan sampai aku lulus menjadi the best student. Aku
juga sering ikut lomba, seperti lomba siswa teladan, lomba IPA, lomba IPS,
lomba debat, dan lomba PKS. Aku juga pintar pidato. Untuk melatih mentalku, aku
sering tampil pidato di depan kelas lain, aku juga sering pidato dalam acara
sekolah, tak jarang aku membuat teksnya sendiri. Aku hampir menguasai berbagai
pelajaran. Pernah dalam sekali waktu ada 4 macam bidang lomba, lomba IPA,
Matematika, Pidato Bahasa Inggris, dan Pidato Bahasa Arab. Aku pun ikut seleksi
semua lomba itu sesuai dengan saran guruku untuk menentukan siapa yang akan
mewakili masing-masing bidang. Dari 4 bidang itu, aku pun unggul di tiga
bidang: matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Akhirnya aku memilih bidang IPA. Aku
pun mewakili sekolahku sampai ke tingkat provinsi, namun aku cuma berhasil di
urutan ke-17. Hahaha...... Tidak lama
berselang, aku pun kemudian ikut lomba mata pelajaran rumpun IPS tingkat
kabupaten dan berhasil menjadi harapan 1, lumayan lah..... Ga Cuma sains dan
sosial aja, aku pun pernah mewakili sekolahku mengikuti PORSENI (Pekan Olah
Raga dan Seni) tingkat Provinsi Jawa Tengah di Salatiga, aku pun mewakili bidang
tenis meja, tapi cuma jadi cadangan aja. wkwkwk... Aku juga pernah ikut lomba
debat Bahasa Indonesia dan berhasil meraih juara 3 Kab., trus lomba PKS dapat
juara 3 Kab. Di sekolah aku juga ikut silat, OSIS, PRAMUKA, dan paduan suara,
ga Cuma nampang nama doang tapi jadi pengurus yang aktif. Eits.... waktu kelas
2 aku jadi ketua kelas, jadi sekretaris OSIS, trus pernah juga tuh jadi
pemimpin upacara dalam rangka hari Kartini, dengan baju kebaya aku memimpin
upacara di tengah lapangan hijau, kerenkan??? Yang namanya jadi MC atau pembaca
Undang-Undang itu aku sudah biasa, UUD 45 aja waktu itu sampai hafal di luar
kepala. Kalau sekarang emang benar-benar di luar kepala, alias udah lupa. Saat
acara kelulusan aku pun tampil membawakan pidato mewakili siswa dan juga nyanyi
Haushiang-Haushiang (lagu Mandarin
red). Capek juga ya, jadi anak yang bisa apa aja, ikut lomba terus, aktif
sana-sini, jadi anak biasa asik kali ya??? (kalimat yang pernah kuucapkan waktu
MTs)
Lulus MTsN aku masuk SMA. Sebagai anak berprestasi, masuk SMA
favorit itu sesuatu yang tidak sulit bagiku. Bermodal nilai UN yang lumayan
tinggi dan piagam lomba aku pun bisa masuk SMAN 1 Pemalang. Nah mau tau kisahku
di SMA? Tunggu tulisan selanjutnya ya... udah capek nih ngetiknya. Hahaha......
Masuk SMAN 1 Pemalang adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi
keluarga, secara di desaku yang masuk sekolah ini setiap tahunnya bisa dihitung
dengan jari, bahkan mungkin ga perlu dihitung, karena ga ada yang masuk alias
nol. Tak banyak ceritaku di sini. Di SMA ini aku benar-benar jadi siswa biasa
(kemakan omongan sendiri), ga pernah ikut lomba, ga pernah juara kelas, bahkan
mungkin ga di kenal guru. Padahal dulu waktu MTs hampir semua siswa dan guru
mengenalku. Di SMA aku Cuma aktif di ekskul PRAMUKA dan Rohis. Pernah sekali
ikut lomba, yaitu lomba karya tulis ilmiah tapi kalah karena kurangnya
persiapan. Waktu kelas 1 aku pernah dimarahin guru Biologi gara-gara ga
melakukan praktkum di rumah, alhasil aku dan kelompokku harus belajar di perpus
alias dikeluarkan dari kelas. Waktu kelas 3 juga pernah dimarahin guru Biologi
gara-gara asik ngobrol dengan teman sebangkuku. Makannya aku sekarang jadi
rajin dengerin dosen. Haha.... ketika kelulusan, aku pun lulus dengan nilai
yang ngepas banget, mungkin nilai terendah di sekolahku. Tapi ga papa, toh aku tetap
bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Masuk UNNES sebenarnya bukan impianku. Impianku sejak kecil adalah
masuk IPB. Namun apa daya, aku tidak lulus PMDK IPB, ikut tes di UNNES 2x dan
lulus program studi yang sama: Pendidikan Biologi. Takdir... takdir... tak ada
yang bisa menolak. Masuk kampus ini aku pun mulai memperbaiki kesalahanku waktu
SMA yang benar-benar jadi siswa biasa. Aku harus jadi luar biasa, bangkit
seperti waktu MTs. IPK standar aja, aku aktif organisasi keilmiahan seperti JSC
(Jasmina Study Center) tingkat
Jurusan Biologi dan berhasil jadi ketua umum periode Tahun 2010. Kemudian juga
ikut organisasi SSC (Student Scientific
Center) tingkat FMIPA dan jadi staf divisi English. Aku juga pernah jadi asisten lab untuk mata kuliah Biologi
Umum. Kemudian skripsiku yang membuat bangga dosen-dosenku, mereka mengatakan
skripsiku itu layak sebagai tesis. ya, aku mengembangkan suatu produk baru
dalam bidang pendidikan: Buku Praktikum Berbahasa Inggris untuk SMA. Waktu
kuliah aku sering mengajukan beasiswa beberapa kali namun tak pernah dapat.
Pernah menggurutu juga melihat teman-teman yang dapat yang kemampuan ekonominya
lebih tinggi, tapi terus berpikiran positif aja kalau mungkin rezekiku lewat
jalan yang lain. Alhamdulillah aku mendapat biaya penelitian untuk skripsiku.
Aku beruntung menjadi salah satu dari 6 mahasiswa Biologi yang mendapat hibah
penelitian.
Alhamdulillah, jerih payahku berbuah juga. Aku mendapatkan
beasiswa untuk melanjutkan S2 di Jurusan Ilmu Lingkungan UNSOED. Hanya selang
beberapa hari dengan waktu aku wisuda S1 tanggal 19 Oktober 2011, yaitu 24
Oktober aku resmi diterima sebagai mahasiswa S2. Subhanallah.... Allah memang
maha adil, Allah memberikan lebih dari yang kuharapkan. Beasiswa yang tak
pernah ku peroleh waktu S1 justru kuperoleh lebih saat S2.
Kini aku tengah duduk di akhir semester 3 Mahasiswa S2 Ilmu
Lingkungan UNSOED berkat Beasiswa Unggulan dari Kemendiknas, tengah menyusun
tesis. Tanggal 18 Agustus 2011 aku ujian skripsi, maka bulan Agustus tahun 2013
ini aku berharap semoga bisa ujian tesis. Terus Semangat meski sedang
puasa......!!!