Saya bukanlah geografer atau reporter
yang sering berpergian demi tugasnya, saya juga bukan petualang sejati yang
selalu berpetualang untuk menghiasi hari-harinya, saya hanyalah seorang
pengangguran yang sedang mengejar cita-cita. Dalam sebulan terakhir ini saya telah
melakukan beberapa kali perjalanan keluar kota. Tujuan utama saya bukanlah untuk
jalan-jalan, tapi saya selalu menyisipkan jalan-jalan dalam setiap perjalanan
saya karena saya memang memiliki hobi travelling.
Hehe….. Kesibukan saya sebulan terakhir ini membuat saya baru bisa
menuangkan perjalanan saya dalam bentuk tulisan di blog saya ini.
Perjalanan Pertama : Minggu, 18
Mei 2014
Bersama rombongan di tempat budidaya jamur tiram (Andam, 2014) |
Perjalanan pertama saya hanya satu hari bolak-balik. Saya juga
tidak pergi jauh-jauh, hanya di kota tetangga yaitu Pekalongan saja. Saya tidak
pergi sendiri melainkan bersama rombongan dari desa saya yang terdiri dari
pengurus LKM, ibu-ibu PKK, dan pengurus karang taruna. Tentu saja dalam hal ini
saya sebagai salah satu wakil dari pengurus karang taruna. Tujuan utama kami
adalah study di tempat budidaya jamur
tiram yang ada di Desa Wonosari, Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan. Ratusan
jamur yang tersusun dalam rak-rak cukup menyita perhatian saya. Lembarannya
yang putih dengan tubuh buah yang empuk sungguh terlihat menggemaskan. Saya
suka dengan hal-hal baru, termasuk belajar tentang bagaimana membudidayakan
jamur tiram. Walaupun kemungkinannya kecil untuk saya terapkan
sendiri, karena saya lebih asyik memotret daripada mendengarkan guidenya. Haha….
Dari tempat budidaya jamur, perjalanan kami pun berlanjut ke
tempat wisata Linggo Asri Pekalongan. Ini adalah objek wisata yang memadukan
nuansa pegunungan dengan pohon-pohonnya yang rindang dan taman bermain serta
kolam renang. Yang menarik bagi saya adalah sepanjang perjalanan dari tempat
budidaya jamur tadi menuju ke Linggo Asri ini saya disuguhi dengan pemandangan
alam hutan karet dan pinus di kanan-kiri jalan yang berkelok-kelok. Banyaknya
tumbuhan dan pohon-pohon yang rindang membuat udara di Linggo Asri ini cukup
segar.
Perjalanan kedua : Rabu, 21 Mei
2014
Jalan Pahlawan Semarang (Andam, 2014) |
Yang membuat saya sangat antusias untuk menemani sepupu saya itu
ke Semarang adalah gedung tempat ia tes adalah salah satu gedung yang terletak
di jalan favorit saya di Semarang yaitu Jalan Pahlawan yang terletak di selatan
Simpang Lima Semarang. Jalan ini adalah pusat perkantoran Pemerintah Daerah
Jawa Tengah, termasuk kantor gubernur. Dulu saya pernah beberapa kali nongkrong
di jalan ini bersama teman-teman saya, karena memang ketika sore sampai malam
hari jalan ini ramai dengan anak-anak muda yang nongkrong dengan sesama
komuniti mereka. Saya juga pernah ikut kampanye earth hour di jalan ini dan rasanya sungguh luar biasa ketika jam 8
malam satu persatu kantor di jalan ini mulai memadamkan listriknya, sorak-sorak
kami pun terdengar menyambut pemadaman ini.
Uniknya lagi, gedung yang saya tuju bersama sepupu saya adalah
Kantor Perhutani Jawa Tengah, dimana dulu di depan gedung ini terahir kalinya saya
nongkrong bersama teman-teman saya, menikmati malam terakhir kami bersama di
Semarang. Kalau dulu cuma bisa nongkrong di depannya, sekarang saya bisa masuk
ke kantornya.
Setelah sepupu saya selesai mengikuti tes, kami tidak langsung
pulang ke Pemalang, melainkan mampir dulu ke dosen saya, Pak Tyas. Saya memang
berencana mampir ke tempat beliau. Sebelum saya memberitahu bahwa saya akan
mampir, beliau dulu yang menelepon saya pagi-pagi ketika saya masih dalam
perjalanan ke Semarang. Entahlah, punya firasat apa beliau. Cukup lama saya
bertamu ke rumah Pak Tyas di Banyumanik, mengobrol ngalor-ngidul, termasuk
mengulas sedikit cerita saat saya masih menjadi mahasiswanya di Universitas
Negeri Semarang. Alhamdulillah meski sudah tiga tahun lamanya saya lulus dari
kampus itu tapi komunikasi kami masih tetap terjalin.
Setelah maghrib barulah kami pamit meninggalkan rumah Pak Tyas
untuk pulang ke Pemalang. Kami juga menyempatkan diri mampir di pusat oleh-oleh
Semarang yang ada di Jalan Pandanaran. Setelah itu barulah kami capcau ke Pemalang.
Perjalanan pulang ternyata tak semulus yang kami bayangkan.
Tiba-tiba saja mesin motor sepupuku itu mati di tengah jalan ketika kami baru
saja melalui alas roban Batang. Sekitar tiga puluh menit lamanya kami berdiri
di pinggir jalan dan barulah mesin motor itu dapat dinyalakan kembali. Sudah
lelah, ada acara mogok segala sehingga rasanya jadi tak karuan. Pukul 11 malam barulah
kami tiba kembali di Pemalang dengan kondisi lelah yang sangat. Besoknya saya
pun jatuh sakit.
Perjalanan Ketiga : Selasa-Sabtu,
27-31 Mei 2014
Pintu gerbang UNNES (Andam, 2014) |
Aku bangga akan almamaterku (Andam, 2014) |
Selain bertemu teman-teman kos, saya juga menyempatkan diri
bertemu teman-teman kuliah saya yaitu Tri Utami dan Rini. Pertemuan yang cuma
sebentar, lumayan untuk melepas kerinduan saya akan masa-masa kuliah di UNNES
dulu.
Saya menginap selama semalam di kawasan UNNES ini dan esok paginya
saya menyempatkan diri berkeliling kampus UNNES dengan adik kos saya dulu.
Sungguh lagi-lagi saya merasa bangga akan almamater saya ini, makin indah dan
adem saja, nuansa kampus konservasi kian terasa.
Sekitar pukul 10.00 WIB, dari Semarang saya bertolak ke Yogyakarta
untuk mengikuti tes kerja di sebuah kampus. Bus yang saya tumpangi memilih
melalui jalan tol untuk menghindari macet. Pertama kalinya saya melalui Tol
Ungaran-Bawen Semarang dan pemandangannya sungguh menarik.
Jembatang indah di Pascasarjana UGM (Andam, 2014) |
Mushollah Apung di Pascasarjana UGM (Andam, 2014) |
Saya mengikuti tes selama dua hari lamanya di Yogya, yaitu hari
Kamis dan Jum’at. Sabtunya saya kembali ke Pemalang via jalur selatan dan
transit di terminal Purwokerto. Selama di Yogya, saya
hanya jalan-jalan ke kampus Pascasarjana UGM untuk melihat Mushollah Apung dan
taman indah dis ekitarnya. Kali ini saya sengaja tidak jalan-jalan
mengelilingi Kota Yogya karena kondisi saya memang lagi kurang fit akibat
perjalanan saya sebelumnya. Saya ingin memulihkan kesehatan saya karena saya
juga harus kembali lagi ke kota gudeg ini beberapa hari lagi untuk mengikuti
tes selanjutnya. Tentunya saya sangat berharap untuk dapat diterima kerja di
kampus tersebut karena saya ingin sekali tinggal di kota ini.
Perjalanan Keempat : Kamis-Senin,
5-9 Juni 2014
Diantara patung boneka (Andam, 2014) |
Saya kembali menginap di kos Fefri dan Kiki. Mereka kembali harus
rela berbagi tempat tidur dengan saya. Saya memang sering merepotkan mereka,
tapi tak apalah, itulah fungsi teman yang memang siap untuk direpotkan.
Sehari lamanya saya mengikuti tes, yaitu pada hari Jum’at.
Sabtunya saya pun meninggalkan Kota Yogyakarta setelah menyempatkan diri
berbelanja beberapa buku di Shopping
Centre dan melihat patung-patung di Pusat Budaya Yogya. Saya memang tak
menghabiskan waktu lama di Yogya karena saya sudah sering jalan-jalan di kota
ini. Kali ini tujuan jalan-jalan saya adalah Kota Solo dan Wonogiri.
Patng-patung boneka (Andam, 2014) |
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (Andam, 2014) |
Di Waduk Gajah Mungkur (Andam, 2014) |
Malamnya Tina mengajak saya ke Alun-Alun Wonogiri, yang kebetulan
tak jauh dari rumahnya. Kami melihat pertunjukan musik. Hanya sebentar kami di
sana karena kami memang tak terlalu menikmatinya. Bagi saya adalah hanya untuk
sekedar tahu dan merasakan berdiri di Alun-Alun Wonogiri.
Tugu Pusaka Wonogiri (Andam, 2014) |
Masjid Agung Kraton Surakarta (Andam, 2014) |
Setelah mengambil gambar sejenak, kami melanjutkan perjalanan ke
Sukoharjo. Hanya sekitar 30 menit kami transit di kos Tina, kemudian Tina
mengajak saya berkeliling Kota Solo sampai pukul 9 malam. Ia mengajak saya ke
Alun-Alun Utara dan Selatan Surakarta serta Masjid Agung Keraton Surakarta.
Senin pagi, saya kembali ke Pemalang. Saya berharap dapat
menemukan hal-hal baru lagi dalam perjalanan saya selanjutnya. Selalu ada cerita dan pelajaran dalam setiap perjalanan.