Alhamdulillah
aku sudah bisa nginap di rumah lagi. Yach, kemaren aku baru saja aku mengalami operasi
gigi (odontektomi). Meski Cuma operasi kecil saja, tapi dokter tidak
mengijinkanku untuk langsung pulang. Sehingga aku pun menginap di rumah sakit
selama sehari semalam.
Hal
ini terjadi karena dua gigiku mengalami impaksi, yaitu tumbuhnya gigi ke
samping (ke luar rahang). Akibatnya selama ini aku sering mengalami pusing. Dampak lebih
lanjut dapat merusak jaringan-jaringan di sekitarnya dan makanan yang tersumbat
sulit dikeluarkan. Sebelum semua hal itu terjadi, aku pun memutuskan untuk
operasi saja, mumpung masih ada ASKES. Gigi impaksi ini awalnya ku ketahui
sejak enam bulan lalu saat ku periksa gigi seriku yang pernah pecah saat kelas
satu MTs karena kena tralis besi. Berhubung waktu itu sudah mulai masuk kuliah,
aku pun menundanya sampai liburan kuliah tiba. Dan akhirnya tanggal 3 september
kemaren operasi pun di lakukan.
Awalnya
aku kukira aku bakalan tidak sadar karena ada dua gigi yang akan di ambil, gigi
bungsu kanan dan kiri. Namun ternyata aku masih tetap sadar karena hanya gigi bungsu kiriku saja yang diambil, gigi bungsu kananku
akan diambil dalam waktu yang berlainan, jika ada kesempatan. Sebenarnya aku menginginkan
dua-duanya sekaligus, namun dokter tidak mengizinkan. Ya mungkin kalau dua-duanya
diambil sekalian aku akan kesulitan makan untuk beberapa hari karena kanan dan
kiri mulutku mengalami luka.
Meski
nginap di rumah sakit, aku tidak terlihat seperti pasien pada umumnya. Aku masih
bisa jalan-jalan keliling rumah sakit dan keluar masuk rumah sakit. Ya aku
terlihat sehat. Jadi, aku anggap saja sedang piknik dan menginap di hotel,
Hotel Dr. M. Ashari. Hahaha… dan yang menemani aku tidur semalaman di rumah
sakit juga adeku yang masih smp. Anaknya yang imut-imut dan tingkah lakunya
yang lucu menjadi hiburan buatku. Kerap kali aku pun harus menahan tawa.
Uniknya
lagi, di ruang Merak itu kamarku
bersebelahan dengan kamar tetangga yang juga masih saudaraku. Bertemulah kami
di sana tanpa disengaja. Dan otomatis, orang-orang yang datang menjenguknya
juga menjengukku. Waduh... sebenarnya aku tak ingin para tetangga tau, eh malah
pada datang. Malunya lagi, kondisiku terlihat sehat, tapi malah di rumah sakit.
Hehe…
Kalau
boleh memilih, setiap orang pasti akan memilih untuk tidak sakit, apalagi harus
menginap di rumah sakit, meski itu gratisan. Demikian halnya denganku yang
ingin terus sehat.