Sabtu, 15 November 2014

Berani Mencoba Hal-Hal Baru

Sudah sepuluh hari saya tinggal di Semarang, di rumah seorang dosen untuk membantunya mengurusi perusahaan online-nya. Saya masih menganggur sehingga saya langsung mengiyakan ketika beliau menghubungi saya dan meminta saya untuk membantunya. Beliau sedang kurang sehat sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai. Sudah lama saya mengenal beliau sejak saya jadi mahasiswanya di Jurusan Biologi UNNES. Komunikasi kami terus terjalin meski saya sudah lulus sejak tiga tahun lalu. Beliau memang sudah seperti orang tua saya ketika di kampus.

Translation (penerjemahan) bahasa Inggris-Indonesia memang bukan bidang saya sehingga awalnya saya hanya berani menjadi admin yang pekerjaannya merekap data saja. Tapi kemudian beliau mengajarkan saya banyak hal yaitu cara menterjemahkan, program-program penunjang, dan caranya berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan asing serta bagaimana caranya menjalankan bisnis ini. Ada sekitar 40 perusahaan asing yang menggunakan jasanya yang tersebar di beberapa negara. Ya berani mencoba hal-hal baru itu juga pasti ada manfaatnya meski itu bukan bidang saya, secara tidak langsung saya kursus berbagai hal di sini, termasuk bahasa Inggris. Lumayan bisa memperbaiki bahasa Inggris saya yang masih belepotan. 

Penggambar yang Buta Warna

Malam ini sungguh dibikin kaget dan sedikit tidak percaya mendengar pengakuan dari seorang teman masa kecil saya bahwa ia menderita buta warna padahal dia punya hobi menggambar. Adiknya pun juga demikian, padahal gambar-gambar yg mereka ciptakan sangat indah sekali. Saya selalu tertarik dan terkagum-kagum dgn karya mereka itu dan terkadang saya berusaha menirunya namun tetap saja tak bisa.  Mereka sangat pintar sekali menggambar, tak ada teman yang menandingi mereka, bahkan si adik pernah menjuarai lomba menggambar tingkat kabupaten.

Saat usia 19 tahun ia baru menyadarinya ketika ia gagal tes kesehatan untuk masuk di sebuah akademi. Dia sangat shock sekali, bahkan kepala kesehatannya tidak percaya dan meminta dokter untuk memeriksanya kembali sampai tiga kali. Namun ia kemudian sadar bahwa Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, meski ia buta warna namun ia bisa mempunyai warnanya sendiri melalui gambar-gambar yang ia ciptakan.