Selasa, 04 September 2012

Semalam di Rumah Sakit


Alhamdulillah aku sudah bisa nginap di rumah lagi. Yach, kemaren aku baru saja aku mengalami operasi gigi (odontektomi). Meski Cuma operasi kecil saja, tapi dokter tidak mengijinkanku untuk langsung pulang. Sehingga aku pun menginap di rumah sakit selama  sehari semalam.
Hal ini terjadi karena dua gigiku mengalami impaksi, yaitu tumbuhnya gigi ke samping (ke luar rahang). Akibatnya selama ini aku sering mengalami pusing. Dampak lebih lanjut dapat merusak jaringan-jaringan di sekitarnya dan makanan yang tersumbat sulit dikeluarkan. Sebelum semua hal itu terjadi, aku pun memutuskan untuk operasi saja, mumpung masih ada ASKES. Gigi impaksi ini awalnya ku ketahui sejak enam bulan lalu saat ku periksa gigi seriku yang pernah pecah saat kelas satu MTs karena kena tralis besi. Berhubung waktu itu sudah mulai masuk kuliah, aku pun menundanya sampai liburan kuliah tiba. Dan akhirnya tanggal 3 september kemaren operasi pun di lakukan.
Awalnya aku kukira aku bakalan tidak sadar karena ada dua gigi yang akan di ambil, gigi bungsu kanan dan kiri. Namun ternyata aku masih tetap sadar karena hanya gigi  bungsu kiriku saja yang diambil, gigi bungsu kananku akan diambil dalam waktu yang berlainan, jika ada kesempatan. Sebenarnya aku menginginkan dua-duanya sekaligus, namun dokter tidak mengizinkan. Ya mungkin kalau dua-duanya diambil sekalian aku akan kesulitan makan untuk beberapa hari karena kanan dan kiri mulutku mengalami luka.
Meski nginap di rumah sakit, aku tidak terlihat seperti pasien pada umumnya. Aku masih bisa jalan-jalan keliling rumah sakit dan keluar masuk rumah sakit. Ya aku terlihat sehat. Jadi, aku anggap saja sedang piknik dan menginap di hotel, Hotel Dr. M. Ashari. Hahaha… dan yang menemani aku tidur semalaman di rumah sakit juga adeku yang masih smp. Anaknya yang imut-imut dan tingkah lakunya yang lucu menjadi hiburan buatku. Kerap kali aku pun harus menahan tawa.
Uniknya lagi, di ruang Merak itu  kamarku bersebelahan dengan kamar tetangga yang juga masih saudaraku. Bertemulah kami di sana tanpa disengaja. Dan otomatis, orang-orang yang datang menjenguknya juga menjengukku. Waduh... sebenarnya aku tak ingin para tetangga tau, eh malah pada datang. Malunya lagi, kondisiku terlihat sehat, tapi malah di rumah sakit. Hehe…
Kalau boleh memilih, setiap orang pasti akan memilih untuk tidak sakit, apalagi harus menginap di rumah sakit, meski itu gratisan. Demikian halnya denganku yang ingin terus sehat.